Bukankah Malam Tak Seburuk Itu?

Gugus itu bertahan biru
melatar cercah putih berbintik
melebar diambang kelabu
merona... menjaga..
kertas yang separuh permukaannya tertutup tinta

Warna memercik beda
menggaris tanda, mencoret ragam
karena malam tak selalu berarti kelam
dan dingin tak selalu dibawa angin
tapi senyum, akan selalu ranum

Jangan dulu kau tutup matamu
karena seringkali yang kau punya hanya waktu
yang melintas sejajar
menggenggam berlembar-lembar mawar dengan senyum yang mekar
berkelakar dengan kawan yang berjalan menuju altar
berakar.. melebar.. terikat kuat dengan tanah
hingga akhirnya yang bisa kau lakukan hanya mengakui bahwa dia
sudah selayaknya tumbuh indah disana

Bulanmu akan ada dalam langitmu
melambailah padanya
tanpa sadar kau akan menemukan dirimu disana
menatap.. meluap.. bahwa banyak yang ingin kau ungkap
kepadanya.. dan kau tersenyum

Bukankah malam tak seburuk itu?




0 Response to "Bukankah Malam Tak Seburuk Itu?"

Posting Komentar