Perapian

Sekelumit kisahku tertiup halus selama tubuh yang meringkuk ini tertekuk di sudut perapian.
Aroma jati  dan lumut menyanyikan latar kilasan ribuan wajah yang datang dan pergi... dalam ratusan gemerincing banyu yang menggercik di tiap sisi ladang ilalang... dalam belasan tahun yang terlewati.... dalam belasan tahun yang aku kecewakan.... dengan kehendakku... ataupun tidak...

Tubuh ini tubuhku... tubuhku?
Jiwa ini jiwaku... jiwaku?
Hati ini.... hatiku?

Satu-satunya tanya lantang yang entah siapa membisikkannya adalah....
"Apa yang telah kau lakukan selama hidupmu?"

Lelaki itu menghisap cangkir keramik dalam temaram jingga yang terpantul dari sayu lensanya.
Ringkih dalam raganya yang kokoh.
Diam dalam pikirnya yang hingar.
Dinikmatinya selaman rindu lembaran pelepah terbolak-balik berlembar-lembar...
Ia mulai menguning, namun tintanya tak pudar sejentikpun.

Kala... doakan maafku..
Aku... mengadu

0 Response to "Perapian"

Posting Komentar